PENTING!!! INILAH HAL YANG HARUS ANDA KETAHUI TENTANG DIARE


Penyakit Diare merupakan masalah global yang menjadi penyebab kematian pada anak nomor dua setelah pneumonia. Berdasarkan data, hampir sembilan juta anak usia di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Kebanyakan orang yang meninggal akibat diare disebabkan oleh dehidrasi berat dan kehilangan cairan. Anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki gangguan kekebalan serta orang-orang dengan HIV adalah yang paling berisiko terhadap komplikasi kematian. 

Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi misalnya buang air besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut diare. Begitu juga apabila buang air besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan penyakit diare. 

Apa Saja Gejala Diare?

Selain tinja encer dengan frekuensi buang air besar tiga kali atau lebih, tanda dan gejala diare lainnya dapat berupa:
  • Kram perut atau melilit
  • Nyeri perut
  • Demam atau panas
  • Keluar Darah bercampur tinja
  • Rasa melayang atau pusing karena dehidrasi
Penyakit Diare yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri juga dapat menyebabkan muntah. Disamping itu, gejala khas berupa tinja encer bercampur darah dan lendir paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri, disebut disentri.
Gejala yang ringan biasanya berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Maka apabila mencret berlangsung selama lebih dari beberapa hari dianggap sebagai diare kronis dan mungkin merupakan tanda dari penyakit yang mendasarinya, seperti penyakit radang usus atau infeksi yang berat.
Jika berkepanjangan (kronis), diare dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat mengancam nyawa sehingga membutuhkan perawatan dokter. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit – garam kalium dan natrium. Cairan dan elektrolit yang hilang selama diare perlu diganti segera karena tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa cairan tersebut.
Hal yang membuat diare berbahaya adalah dehidrasi yang bisa terjadi akibat banyaknya cairan yang hilang dari tubuh.
Upaya Mengobati Diare
Upaya Mengobati Diare Sebagian besar diare dapat sembuh dengan sendirinya setelah dua sampai tiga hari, dan paling sering membutuhkan waktu satu hingga dua minggu. Satu-satunya pengobatan diare yang paling diperlukan adalah mencegah dehidrasi, yang dapat dilakukan dengan minum cairan pengganti dan campuran elektrolit (Oralit). Kecukupan mineral seperti natrium, magnesium, kalsium dan kalium sangat penting dalam menjaga fungsi tubuh dan kelistrikan jantung agar tetap berdetak normal. Obat-obatan yang fungsinya menghentikan diare tidak dianjurkan untuk orang-orang dengan diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit karena dapat memperpanjang infeksi dan membuat mencret malah menjadi lama tak sembuh-sembuh. Pada kasus seperti ini, dokter bisanya meresepkan antibiotik. Sedangkan diare yang disebabkan oleh virus akan sembuh dengan sendirinya dengan atau tanpa obat.
Untuk mencegah penyebaran diare kepada orang-orang di sekitarnya, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:
  • Bersihkan selalu toilet dengan obat  pembasmi kuman setelah digunakan.
  • Selalu cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
  • Jangan beraktivitas dahulu sampai setidaknya dua hari setelah diare yang terakhir.
  • Jika tinggal satu rumah, pastikan Anda menghindari penggunaan handuk atau peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lain di rumah.
  • Hindari penggunaan kolam renang selama dua minggu setelah diare yang terakhir, jika penyebab diare berasal dari parasit cryptosporidium.
Masih banyak yang belum menyadari bagaimana diare bisa berakibat fatal, terutama bagi anak-anak di Indonesia. Kebersihan diri dan makanan perlu diperhatikan demi mencegah terkena diare.

Comments